Selasa, 16 Januari 2018

Indicator sederhana dan profitable

  1. Bollinger Bands


  2. Bollinger Bands adalah indikator teknikal  yang berfungsi untuk menentukan pergerakan kisaran harga “normal” untuk semua asset. Ketika harga di luar batas normal, hal ini bisa menjadi pertanda untuk mengambil keputusan.

    Meskipun dengan sangat sederhana, Bollinger Bands adalah indikator yang sangat berguna. Dengan pengalaman praktis dan analisa yang tepat sangat penting saat menggunakan indikator teknikal. Keterampilan ini yang membedakan dengan trader pemula dan profesional. Juga harus diperhatikan bahwa Bollinger Bands bukan instrumen yang dipergunakan untuk segala keperluan dan tidak 100% benar.

    Anda berlu menggabungkannya dengan indikator yang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

    Bollinger Bands dibuat oleh pakar Analisa Teknikal bernama John Bollinger pada tahun 1980-an. Indikator ini merupakan derivat dari Moving Averages yang dikembangkan menjadi 2 (dua) garis, yaitu Garis Atas (atau disebut Upper Band), dan Garis Bawah (atau disebut Lower Band). Kedua garis ini membatasi pergerakan saham, dengan lebih dari 90% berada di dalamnya.

    Parameter standar yang direkomendasikan oleh John Bollinger adalah 20 – 2. Artinya menggunakan MA-20 dengan 2 Standar Deviasi (2SD). Dengan demikian, Garis Atas (Upper Band) adalah hasil MA-20 ditambah 2SD, sementara Garis Bawah (Lower Band) adalah hasil MA-20 dikurang 2SD. Standar Deviasi adalah istilah untuk menunjukkan volatilitas harga, misalnya dengan mengukur perbedaan nilai harga penutupan dengan nilai rata-rata. 

    Semakin tinggi nilai Standar Deviasi maka menunjukkan volatilitas yang semakin tinggi, yang tercermin pada semakin lebar (renggang) jarak antara kedua garisnya (Upper Band dan Lower Band). Sebaliknya, semakin rendah nilai Standar Deviasi maka menunjukkan volatilitas yang semakin rendah, yang tercermin pada semakin sempit (dekat) jarak antara kedua garisnya.

    Overbought and Oversold


    Salah satu fungsi pokok Bollinger Bands adalah untuk mendeteksi Overbought dan Oversold. Pergerakan saham di luar Garis Atas menandakan kondisi Overbought, sedangkan pergerakan saham di luar Garis Bawah menunjukkan kondisi Oversold. 

    Sinyal Beli terjadi apabila saham sedang berada dalam kondisi Oversold. Sebaliknya, sinyal Jual terjadi apabila saham dalam kondisi Overbought. 

  3. Stochastic Oscillator
  4. Merupakan alat analisis ciptaan George C Lane pada akhir 50-an. Seperti namanya, nilai kisaran pada indikator ini adalah 0-100 (oscillator). Stochastic Oscillator digunakan untuk menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Pada dasarnya indikator ini dipakai untuk mengukur kekuatan relatif harga terakhir terhadap selang harga tertinggi dan terrendahnya selama selang periode yang kita inginkan. Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D. Inti dari indikator ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah SMA dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D adalah sebagai garis pengidentifikasian arah %K.
     

 
Berikut contoh hasil hasil trading dengan mengandalkan 2 indicator diatas :

Artikel Terkait

1 ulasan so far


EmoticonEmoticon